Mitos Kampung Pitu Pacitan disebut kedap atau tidak terdampak gempa meski berulangkali terjadi. Bahkan kampung yang dikenal hanya memiliki 7 KK tersebut sejak zaman nenek moyang belum pernah merasakan gempa.
Kabar itu pun mendapat tanggapan sejumlah pihak. Tak terkecuali Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Lembaga pengampu bidang kebencanaan itu mengaku sejauh ini belum mendapat laporan terkiait fenomena tak lazim tersebut. Namun BPBD siap membantu memfasilitasi penelitian jika ada permintaan.
“Kalau itu kami belum mendapat laporan,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Dianitta Agustinawati kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Kampung Pitu Pacitan Disebut Anti-Guncangan Gempa, Begini Ceritanya?
Dijelaskan Dianitta, selama ini pihaknya memang memiliki peta lengkap terkait potensi bencana. Salah satunya gempa bumi. Namun itu tidak termasuk wilayah kedap gempa seperti di Kampung Pitu.
“Seluruh Kabupaten Pacitan berdasarkan dari hasil kajian risiko bencana itu memiliki potensi gempa bumi,” tandasnya.
“Khususnya untuk daerah situ (Kampung Pitu) belum ada istilahnya penelitian atau kajian bahwa daerah situ kedap gempa,” imbuhnya.
Menurut Dianitta, kabar terkait kawasan diduga kedap gempa tersebut menarik diteliti. Dia pun ingin melakukan survei ke lokasi. Di sisi lain BPBD Pacitan perlu melibatkan lembaga berkompeten untuk mengkaji.
Hanya saja, hal tersebut harus didahului surat permintaan dari pemerintah desa. Dasar hukum itu akan menjadi acuan bagi BPBD untuk bersurat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Kalau ada pemberitahuan dari (pemerintah) desa dan juga ada survei akan menindaklajuti berkirim surat ke PVMBG. Mungkin juga libatkan kampus untuk penelitian,” tandasnya.
Sebelumnya Kampung Pitu di Pacitan memang kaya mitos. Tak hanya jumlah penduduknya yang terbatas 7 KK hingga risiko turun pangkat bagi pejabat yang datang. Wilayah yang diapit sungai dan hutan itu konon juga kedap gempa.
“Katanya zaman dulu itu nenek bilang itu ya kalau ada gempa aman. Di sini nggak terasa,” kata Sri Wahyuni, Kepala Dusun Krajan Kidul, Desa Temon yang membawahi Kampung Pitu kepada detikcom.
Baca juga: Datang ke Kampung Pitu Pacitan Bisa Lengserkan Jabatan, Mitos atau Fakta?
Pun begitu, dirinya mengaku belum pernah membuktikan sendiri. Pasalnya, rumah Sri Wahyuni lumayan jauh dari Kampung Pitu. Yakni terpaut sekitar 5 KM. Di sisi lain belum ada penelitian secara ilmiah.
Mitos tentang Kampung Pitu yang kedap gempa sudah kerap menjadi perbincangan. Terutama bagi masyarakat desa sekitar serta para pegiat dunia spiritual.
Seorang warga Kecamatan Pacitan bernama Gatot mengaku sudah cukup lama akrab dengan kabar tersebut. Bahkan, beberapa kali terjadi gempa kuat getarannya dikabarkan tak sampai Kampung Pitu.
“Saya dengarnya malah dari seorang sesepuh dari Kecamatan Arjosari,” ucap pria yang tinggal di Desa Tanjungsari itu.
Leave a Reply