Surabaya – Pos polisi di Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto sempat disebut angker oleh warga sekitar. Namun dalam 4 tahun terakhir, pos tersebut sudah menjadi warung pecel lele.
Kejadian-kejadian mistis di pos polisi Sambirejo ini salah satunya dikatakan Jamil (60), warga Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Jombang. Ia tinggal di seberang pos polisi tersebut.
“Kadang ada perempuan berjalan dari utara, dari arah rumah saya ke selatan masuk ke pos polisi. Ada juga penampakan pocong di dalam pos,” kata Jamil kepada wartawan di lokasi, Jumat (22/10/2021).
“Kalau mau ada kecelakaan ada pertanda suara klakson mobil pada malam hari jam 1-2 dini hari. Sopir mobil membunyikan klakson seakan ada orang menyeberang jalan. Padahal tidak ada orang sama sekali. Biasanya 2-3 hari sesudahnya pasti terjadi kecelakaan,” imbuhnya.
Cerita mistis penampakan penyeberang jalan juga dituturkan Mustamaji (62), warga setempat. Menurut dia, hal ganjil itu tidak hanya terjadi di jalur arteri depan pos polisi Sambirejo. Tapi juga sekitar 100 meter sebelum dan sesudah pos tersebut.
Ia percaya, penampakan makhluk halus kerap memicu kecelakaan lalu-lintas di jalur tersebut. Yaitu gara-gara menghindari sosok yang tiba-tiba muncul menyeberang jalan nasional Surabaya-Madiun itu.
“Dulu kan masih ada pohon besar jenis abar. Kelihatan ada penampakan orang menyeberang mendadak, kadang pria kadang wanita berambut panjang, biasanya malam Jumat Legi. Sekarang sudah tidak ada sejak pohonnya ditebang,” jelasnya.
Tokoh Masyarakat setempat, Fatoni menjelaskan, cerita mistis mulai muncul di pos polisi Sambirejo sejak terjadi kecelakaan tahun 2000-an. Kala itu, dua kasus kecelakaan menewaskan seorang bocah SD dan pengendara sepeda motor di sebelah pos polisi tersebut. Menurut dia, tubuh kedua korban hancur terlindas truk.
“Gara-gara itu, malam-malam berikutnya BM (polisi Brigade Motor) yang jaga, di situ kan sepi, tidak ada tetangga. Kadang yang jaga satu, kadang dua orang akhirnya takut. Cerita ke saya kalau ada penampakan orang wira-wiri menyeberang jalan,” jelasnya.
Kendati begitu, Fatoni tidak percaya dengan kisah-kisah penampakan di pos polisi Sambirejo maupun sekitarnya. “Sebab saya sudah membuktikan setiap hari menyeberang di lokasi untuk ke masjid jam 3 malam, sepi tidak ada apa-apa,” terangnya.
Ia membenarkan pos polisi Sambirejo tidak lagi difungsikan sekitar 5 tahun lalu. Menurut dia, penutupan pos tersebut bukan karena kisah-kisah mistis yang beredar di masyarakat.
Menurut dia, keberadaan polisi di pos ini dinilai banyak membantu masyarakat dan anak sekolah untuk menyeberang jalan. Karena terdapat sebuah madrasah di belakang pos tersebut.
“Mungkin kebijakan kepolisian, seingat saya alasannya memang ada pengurangan pos polisi di jalan. Saya tidak percaya mistis. Kecelakaan yang banyak pemotor karena pengendara tidak hati-hati dan terburu-buru, orang capek, ngantuk biasanya rumahnya jauh, juga lubang di jalan,” terangnya.
Sementara Kanit Laka Satlantas Polres Jombang Iptu Fadilah menuturkan, jalur arteri di sekitar pos polisi Sambirejo bukanlah titik rawan kecelakaan. Terbukti sepanjang Januari-September 2021 hanya terjadi 4 kecelakaan lalu lintas di lokasi. Ia menegaskan, penampakan makhluk gaib bukan penyebabnya.
“Penyebabnya macam-macam, ada karena kurang hati-hati pengendara, di situ kan jalur arteri karena banyak kendaraan besar melintas. Imbauan kami para pengguna jalan apabila menempuh jarak jauh kalau lelah segera istirahat, berkendara ekstra hati-hati,” pungkasnya.
Pos polisi tersebut dimanfaatkan menjadi warung pecel lele oleh Sri Utami (34), dalam 4 tahun terakhir. Sri mengaku tidak pernah diganggu makhluk tak kasat mata. Padahal menurutnya, ia biasa membuka warung sampai malam.
Bahkan, beberapa hari terakhir warungnya buka selama 24 jam. Gangguan justru pernah dirasakan saudaranya yang tidur di dalam warung sebelum buka 24 jam.
“Sejak saya di sini tidak pernah ada kecelakaan. Tidak pernah mengalami kejadian ganjil. Kalau yang tidur di sini pernah dengar ada suara anak menangis,” ujar Sri kepada wartawan di lokasi.
Leave a Reply