Banyuwangi – Lorong bawah tanah di Kodim 0825 Banyuwangi penuh misteri. Disbudpar Banyuwangi siap membentuk tim investigasi untuk mengetahui sejarah dari lorong itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan, pihaknya sangat tertarik untuk melakukan investigasi lorong itu. Itu akan dilakukan jika ada izin resmi dari TNI AD. Karena wilayah Kodim 0825 Banyuwangi merupakan lahan milik TNI AD.
“Kalau nanti TNI AD berkenan kita akan siapkan tim ahli untuk melakukan investigasi terowongan tersebut,” ujarnya kepada detikcom, Rabu (20/10/2021).
Tim ahli yang akan dibentuk oleh Disbudpar Banyuwangi adalah orang-orang yang berkompeten tentang sejarah peninggalan Belanda dan Inggris. “Dulu zaman kolonial memang Banyuwangi diduduki oleh Belanda dan Inggris. Makanya ada Inggrisan itu kan peninggalan Inggris,” tambahnya.
Ia yang akrab disapa Bram bercerita, Inggris pernah membuat sambungan telegraph dari Banyuwangi ke Australia. Bisa dimungkinkan terowongan itu adalah bagian dari telegraph yang dibangun Eastern Extension, Australia and China Telegraph Company milik pemerintah kolonial Inggris. Memang belum ada satu pun orang yang masih hidup saat ini pernah memeriksa langsung lorong bawah tanah tersebut.
Dia juga mengatakan, secara garis peta kabel yang menghubungkan Inggris, Singapura dan Australia pada tahun 1889 itu, melewati Inggrisan ke timur sampai selatan Boom.
“Memang dulu ada cerita terowongan itu dari Inggrisan ke Kodim kemudian ke Pulau Santen,” jelasnya.
Di Kodim 0825 Banyuwangi, lorong ini berada di bawah Aula Jenderal Soedirman. Lorong ini memiliki panjang sekitar 300 meter dengan tinggi 2 meter dan lebar 1,5 meter.
Lorong bawah tanah ini ditutup oleh pintu pelat besi, yang berada di sekitar lounge 0825 dekat dengan beberapa kursi. Jika dilihat dari luar, tidak tampak ada lorong di situ.
Leave a Reply