Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

Monyet Hidup di Tengah Kuburan Ngujang Tulungagung Disebut Jelmaan Pesugihan

adminajaib Avatar
Monyet Hidup di Tengah Kuburan Ngujang Tulungagung Disebut Jelmaan Pesugihan

TPU Ngujang Tulungagung yang dihuni ratusan monyet dikenal masyarakat luas sebagai salah satu tempat pencari pesugihan. Konon monyet-monyet di situ jelmaan pencari pesugihan. Benarkah?

Sejumlah warga mengkui adanya cerita-cerita itu. Seorang warga Tulungagung Subekti, mengatakan cerita pesugihan di Ngujang sudah ada sejak lama. Bahkan menurutnya kabar tersebut juga tersiar hingga luar daerah.

“Kalau dari cerita yang ada di masyarakat memang demikian, banyak orang yang datang ke situ untuk mencari pesugihan. Kalau faktanya seperti apa, saya kurang tahu, tapi kalau cerita yang beredar di masyarakat ya seperti itu,” kata Subekti kepada detikcom, Jumat (29/10/2021).

Hal senada disampaikan Suyati, cerita pesugihan Ngujang bukan hal yang asing bagi telinga masyarakat Tulungagung. Bahkan dari cerita yang berkembang, konon ratusan monyet di lingkungan komplek pemakaman China dan warga sekitar tersebut merupakan jelmaan dari para pencari pesugihan yang telah mati.

“Yang namanya cerita itu kan macam-macam ya, belum tentu benar juga. Dulu waktu saya masih SMP itu pernah dengar cerita, kalau orang-orang yang mencari pesugihan di Ngujang itu, kalau mati jadi kera,” ujarnya.

Juru kunci kuburan Ngujang, Ribut Katenan membantah jika monyet-monyet tersebut disebut sebagai jelmaan para pencari pesugihan. Menurutnya monyet yang hidup di kawasan Ngujang adalah monyet biasa.

“Konon katanya kera yang di sini hasil jelmaan orang yang mencari pesugihan. Ini sering saya garis bawahi kalau itu sebenarnya kurang benar. Kenapa? kalau orang mati menjadi monyet, sedangkan monyet ini bisa mati, terus monyet ini menjadi apa,” kata Ribut saat ditemui detikcom di kuburan Ngujang.

Kenapa disebut tempat pesugihan, karena kata Ribut, orang yang datang hanya untuk menjadi kaya. Di sisi lain tidak ada satu orang pun yang datang dengan tujuan untuk menjadi miskin.

Dia mengaku banyak orang yang salah kaprah dalam memahami Ngujang, sehingga tak sedikit yang datang hanya untuk menjadi kaya dan tanpa disertai dengan usaha yang gigih.

“(Padahal) Itu sebagai sarana dan syariat, sedangkan hakekat tetap ada pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sama halnya dengan di Ngujang, walaupun dikenal tempat pesugihan, belum tentu orang itu bisa kaya,” kaya Ribut.

Sementara itu disinggung terkait ritual yang dijalankan oleh orang yang ngalap berkah di Ngujang, menurutnya ada yang hanya sekadar berkirim doa maupun nyekar ke makam.

“Ada juga mereka yang mencari sarana (lain) yang tidak perlu saya terangkan secara detail, karena nanti akan menjadi kontroversi. Kalau mereka ingin ke sini untuk tujuan seperti itu bisa (ketemu) langsung. Saya kasih keterangan sejelas-jelasnya,” ujarnya.

Dari pantauan detikcom, sempat ada seorang wanita yang datang ke kuburan Ngujang. Juru Kunci kemudian mengajak wanita itu ke dalam bangunan puden atau makam seseorang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa, yang dikeramatkan.

Setelah hampir 30 menit, sang juru kunci membawa keluar sebuah ember yang berisi pisang, telur hingga kacang tanah. Aneka buah dan makanan itu selanjutnya dibagikan kepada monyet-monyet Ngujang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Author Profile

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam.

Search