Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

Sosok Perempuan Berpakaian Jawa dan Bersanggul Dipercaya ‘Jaga’ Kalimas Surabaya

adminajaib Avatar
Sosok Perempuan Berpakaian Jawa dan Bersanggul Dipercaya 'Jaga' Kalimas Surabaya

Tiga anak tenggelam di Kalimas, Surabaya, dalam kurun waktu 10 bulan. Rata-rata, yang tenggelam di Kalimas ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jika dilihat dari mata dunia lain, terdapat sosok tak kasat mata yang menjaga tempat tersebut. Tepatnya di sepanjang Kalimas area Plaza Surabaya hingga Taman Prestasi

Sosok penjaga tersebut yakni perempuan yang memakai pakaian adat Jawa. Seperti memakai kebaya, sewek atau jarik, hingga rambutnya yang disanggul.

“Sungainya dijaga sama 1 perempuan, pakai kebaya lama sama sewek, rambutnya disanggul kayak orang zaman dulu,” kata seorang indigo asal Surabaya, Satriawan kepada detikcom, Selasa (16/11/2021).

Wujud dari sosok penunggu Kalimas seperti perempuan berusia 30 tahun-an. Parasnya pun cantik dan kalem khas orang Jawa.

“Kalau dilihat ya seperti umur 30 tahunan, nggak kelihatan tua, putih, cantik, orang Jawa, rambutnya hitam. Tapi dia di situ sejak sebelum ada Kubaili Khan (Kaisar Mongol kelima yang berkuasa antara 1260-1294), sudah sehak sekitar tahun 1.200-an,” ujarnya yang kerap dimintai tolong anggota Linmas Surabaya untuk mencari anak hilang.

Rupanya, Kalimas sarat akan sejarah berdirinya Kota Surabaya. Dinamakan Kalimas atau Sungai Mas tahun 1612-1625 karena pelayaran di sepanjang sungai membawa barang-barang berharga. Saat zaman VOC, Kalimas merupakan urat nadi perdagangan di Surabaya yang mendukung perkembangan kota.

Di masa Kerajaan Majapahit, sungai ini kerap dilalui kapal-kapal saudagar asing menuju Majapahit. Bahkan, mereka kerap menggelar perjamuan di tengah Kalimas dan membuang perabotan-perabotan terbuat dari emas ke sungai, hingga dijuluki dengan sebutan Kali Mas.

Selain menjadi tempat rekreasi dan situs sejarah, banyaknya korban tenggelam di Kalimas ini juga dikaitkan dengan hal mistis, Tak sedikit warga yang beranggapan para korban tenggelam tiap tahun merupakan ulah dari penunggu sungai tersebut.

Sebagian masyarakat menganggap tenggelamnya anak di Kalimas akibat “ditarik” oleh penjaga di sana. Dan hampir semua anak yang tenggelam di Kalimas, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Selain itu, faktor debit air dan kedalaman Kalimas ini juga dianggap faktor lain dari anak tenggelam. Namun saat sungai terlihat dangkal, tampak pemancing berdiri di tengah sungai.

“Sebenarnya lebih ke penjaga Kalimas. Kalau dia (Penunggu) ada di situ akan terasa dalam sungainya, meskipun bagi orang awan dangkal,” imbuhnya.

Masyarakat menganggap menemukan orang tenggelam bukanlah hal yang mudah. Apalagi lokasi tenggelamnya di tempat yang dipercaya angker. Butuh orang ‘pintar’ untuk mencari korban tenggelam di sungai angker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Author Profile

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam.

Search