Bondowoso – Pos pendakian Gunung Raung, Bondowoso, kebanyakan bernama aneh dan menyeramkan. Bahkan ada yang bikin merinding bulu kuduk. Hii..
Untuk mendaki gunung yang memiliki ketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini ada beberapa pos. Pos-pos ini biasanya dijadikan tempat beristirahat, sebelum melanjutkan etape berikutnya.
Tidak diketahui muasalnya, nama-nama pos jalur Bondowoso ini selalu menggunakan istilah pondok, artinya bangunan tempat untuk beristirahat sejenak. Padahal, tak ada satupun bangunan pondok.
Bukan hanya itu saja. Pos dengan nama awalan pondok itu pun terdengar aneh dan menyeramkan hingga cenderung horor. Pos-pos itu bernama pondok mayit, pondok tonjok, pondok demit, pondok angin, dan sebagainnya.
“Yang saya tahu, sejak dulu namanya memang itu. Dengar namanya saja, sudah bikin merinding,” kata Ruruh (55), seorang pendaki senior asal Jember, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/10/2021).
Ruruh menambahkan, begitu mendengar nama pos itu, yang ada di benak seseorang bahwa tempat itu gudangnya hal-hal horor dan juga menyeramkan.
“Pondok mayit, seolah tempatnya mayit atau mayat. Ada lagi, pondok demit. Seakan tempat berkumpulnya para dedemit,” cetus Ruruh, yang mengaku sudah belasan kali mendaki ke gunung tersebut.
Namun begitu, Ruruh mengaku jika dirinya belum pernah mengalami hal-hal mistis atau gaib selama melakukan pendakian di gunung terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi itu.
Sementara pendaki yang melalui jalur Bondowoso juga melewati pos-pos dengan nama aneh nan seram. Namanya, pondok montor, pondok sumur, pondok tonyok (bogem), pondok demit (hantu), pondok mayit (jenazah), dan pondok angin.
Namun, kendati wilayahnya terkesan bernama menyeramkan, perjalanan menuju puncak gunung yang memiliki kawah terbesar di Indonesia ini sangat mengesankan. Karena di sepanjang jalur gunung tertinggi keempat di Pulau Jawa ini hutannya masih perawan dan sangat lebat. Kendati medannya cukup berbahaya, namun tiba di puncak terhampar luas kawah gunung berapi ini.
Leave a Reply