Jakarta – Lukisan di atas permukaan tanah di Australia hingga kini masih menjadi misteri hingga kini. Lukisan raksasa tersebut disebut Marree Man dan terletak di dataran tinggi Australia Selatan.
Berdasarkan laporan BBC, lukisan yang menyerupai seorang lelaki berkepala burung yang sedang berburu itu panjangnya mencapai 4,2 km. Tapi bila dibentangkan, garis yang tercipta dari lukisan tersebut panjangnya diperkirakan mencapai 18 km dengan kedalaman garis sekitar 35 cm. Lukisan tersebut terlihat jelas bila dilihat dari atas pesawat.
Baca Juga: Berita dalam dan luar negri hari ini
Tidak jelas siapa dan mengapa lukisan itu dibuat. Sampai-sampai seorang miliarder asal Australia bernama Dick Smith mengadakan sayembara. Smith mengklaim akan memberikan hadiah US$ 5.000 atau sekitar Rp 71,4 juta bagi siapa saja yang dapat memberi informasi lengkap tentang Marree Man.
Selanjutnya
Seorang penulis asal Australia, Philip Turner mengatakan bahwa lukisan tersebut merupakan pencapaian masyarakat pada zamannya. Hal ini dikarenakan lukisan yang dihasilkan memiliki presisi yang amat baik, seperti dibuat menggunakan GPS.
Baca Juga: Situs Togel Casino
“Jika Anda tidak mengetahui koordinat, Anda tak tahu apakah Anda berdiri di kaki kiri atau sikunya. Mengingat teknologi GPS masih primitif saat itu, ini merupakan keberhasilan yang luar biasa,” katanya.
Marree Man ditemukan pertama kali pada 26 Juni 1998 oleh seorang pilot yang kebetulan terbang di daerah itu. Pengelola Badan Aborigin Arabana, Lorraine Merrick mengatakan pada awalnya penemuan tersebut sempat menyulut kemarahan sebagian suku asli.
Baca Juga: Ramalan angka laut selatan
Suku Aborigin menganggap lukisan itu sebagai penghinaan terhadap tanah suci mereka. Namun akhirnya Marree Man menjadi ikon penduduk asli Australia. Hingga tahun ke-20 penemuannya, lukisan raksasa tersebut tetap menjadi misteri.
Leave a Reply