Lebih dari 70% permukaan bumi diselimuti oleh lautan namun baru sekitar 5% fakta lautan yang berhasil diselidiki oleh para ilmuwan. Umumnya manusia lebih banyak mengetahui soal permukaan Mars dibandingkan bawah lautan. Ada banyak sekali fenomena yang terjadi di lautan dan jadi misteri yang belum bisa dipecahkan hingga sekarang. Berikut 6 misteri di lautan yang belum memecahkannya.
1. Keberadaan cumi-cumi raksasa alias kraken
Makhluk satu ini memang sudah tak asing lagi. Dalam legenda Nordik, Kraken akan menghancurkan kapal pelaut dengan lengan yang kuat.
Meski rasanya sulit dipercaya, tapi ilmuwan juga tak bisa menolak bahwa masih sedikit yang kita ketahui soal laut dalam dan mungkin saja sosok kraken memang ada. Bahkan dilansir The Conversation , pada tahun 1735, Carl Linneaus, bapak klasifikasi biologi modern, memasukkan kraken ke dalam keluarga Moluska.
Terlebih lagi, pada tahun 1853, seekor cumi-cumi raksasa terdampar di Pantai Norwegia yang diklasifikasikan dalam genus Architeuthis . Sejak saat itu, pencarian terus berlanjut hingga menemukan cumi-cumi raksasa terbesar dengan panjang 18 meter! Mungkin saja, ada lebih besar dari itu dan peneliti masih berusaha mencari keberadaannya.
2. Misteri pemangsa hiu putih
Pada tahun 2003, para peneliti dibuat heran. Dilaporkan Express , saat itu peneliti ingin mempelajari perubahan suhu di lautan. Akhirnya, mereka memasang tag ke seekor hiu putih sepanjang 2,7 meter.
Anehnya, beberapa bulan kemudian, tag tersebut ditemukan terdampar di pantai. Setelah melihat rekaman datanya, peneliti semakin dibuat heran. Sebab, empat bulan setelah pemasangan tag, hiu putih terlihat menyelam dengan cepat ke kedalaman 600 meter dan mengalami perubahan suhu drastis dari 7 derajat celcius menjadi 25,5 derajat celcius!
Menurut peneliti, kemungkinan besar hiu putih tersebut dimakan oleh makhluk yang lebih besar. Tapi pertanyaannya, hewan apa yang dapat memangsa hiu putih yang merupakan predator puncak? Apakah sesama hiu putih? Megalodon? Hal tersebut masih jadi teka-teki.
3. Monumen Yonaguni, siapa yang membuatnya?
Dilaporkan Japan Travel , monumen ini ditemukan pada tahun 1985 di bawah laut Pulau Yonaguni, Jepang. Sejatinya, ini bukanlah monumen, melainkan formasi batuan persegi berukuran 100 x 60 meter dengan tinggi 25 meter. Sejak penemuannya, banyak kejadian yang terjadi.
Bentuknya yang rapi dan terstruktur membuat banyak orang menduga bahwa monumen ini adalah buatan manusia. Namun, para ilmuwan berasumsi bahwa formasi ini terbentuk ribuan tahun yang lalu, sebelum manusia memiliki alat untuk membangun struktur seperti ini.
Jadi, apakah Monumen Yonaguni adalah fenomena alam? Atau dibentuk oleh peradaban kuno yang canggih? Atau alien? Tidak ada yang tau pasti dan hingga hari ini masih jadi misteri.
4. Diketahui suara bloop, suara misterius yang tak asal usulnya
Pada tahun 1997, peneliti merekam suara misterius dari bawah laut Pasifik Selatan yang disebut dengan suara bloop. Suara tersebut sangat keras, berfrekuensi rendah, memiliki pola unik, dan belum pernah terdengar sebelumnya. Sehingga, kemunculannya menimbulkan terjadinya.
Awalnya, suara tersebut diperkirakan berasal dari hewan yang belum pernah ditemukan. Namun dilansir National Oceanic and Atmospheric Administration , penelitian menunjukkan jika suara tersebut kemungkinan dihasilkan dari gunung es yang direbut dan terlepas dari pemandangan Antartika. Meski sudah terpecahkan, namun tentu saja banyak yang berspekulasi dan membuat banyak teori konspirasi.
5. Kemana sampah plastik kita pergi?
Sampah plastik memang sudah menjadi masalah sejak satu dekade ke belakang. Dilaporkan The Guardian , setiap tahunnya ada 8 juta ton sampah plastik mengalir ke laut. Selama ini kita mengira sampah kalau plastik akan mengapung di permukaan laut.
Tapi ternyata peneliti justru menemukan fakta yang mencengangkan lain. Ya, apa yang ada di permukaan laut hanyalah 1% dari sampah plastik yang kita buang. Sedangkan 99% sisanya masih belum diketahui kemana.
Banyak ilmuwan yang berspekulasi jika kebanyakan sampah plastik yang kita buang terkumpul di dasar laut. Terlebih lagi, pernah ditemukan sampah plastik di Palung Mariana, tempat terdalam di Bumi. Selain ke dasar lautan, banyak juga plastik yang terpecah menjadi mikroplastik dan dicerna oleh hewan.
Masih banyak hal yang belum kita ketahui di lautan. Oleh karena itu, kita perlu menjaga lautan kita tetap bersih dan terjaga, agar semakin banyak pengetahuan yang dapat kita peroleh darinya.
Kata Kunci Terkait:
Leave a Reply