Jakarta – Peradaban kuno masih terus menyisakan teka-teki bagi masyarakat modern. Apa yang terjadi pada masa lalu dan kenapa ada banyak bangunan megah, terus menjadi pertanyaan arkeolog.

Para ahli mungkin telah berhasil mengungkap penemuan-penemuan berharga, mulai dari peradaban kuno lembah kuning di China pada 2700 SM hingga Mesopotamia sekitar 4000 SM. Namun nyatanya, ada lebih banyak sejarah kuno yang menyisakan misteri.

Beberapa di antaranya, tidak ditemukan jejak peninggalannya hingga sulit menemukan cerita awalnya. Berikut ini beberapa misteri kuno dunia yang masih belum terpecahkan, dikutip dari History dan Live Science.

7 Misteri Dunia yang Belum Terpecahkan, Dari Peradaban Kuno-Modern

1. Apakah Atlantis Benar-benar Ada?
Masyarakat modern telah lama mendengar negeri Atlantis, yang konon memiliki peradaban unggul dan menjadi pusat peradaban. Namun sampai kini, belum ada yang bisa membuktikan apakah negeri Atlantis benar-benar ada atau tidak.

Perlu diketahui, bahwa kisah tentang negeri Atlantis berawal dari tulisan filsuf Yunani kuno yakni Plato. Pada abad keempat SM, Plato menceritakan sebuah kisah tentang sebuah negeri bernama Atlantis, yang ada di Samudera Atlantik dan konon menaklukkan sebagian besar Eropa dan Afrika pada zaman prasejarah.

Dalam ceritanya, orang-orang Athena prasejarah menyerang balik Atlantis dalam konflik yang berakhir dengan menghilangnya Atlantis di bawah gelombang.

Cerita ini kemudian bertahan sampai masa modern, meskipun tidak ada ilmuwan yang serius percaya bahwa kisah ini benar-benar ada. Beberapa orang berspekulasi bahwa legenda Atlantis mungkin terinspirasi sebagian, oleh peristiwa nyata yang terjadi dalam sejarah Yunani kuno.

2. Makam Alexander Agung Ada di Mana?

Alexander Agung Foto: Bettmann Archive/Bettmann
Sejarah mencatat, bahwa pada masa kuno terdapat seorang raja muda yang berhasil menguasai wilayah kerajaan sangat luas pada usianya yang masih muda. Raja atau pemimpin tersebut adalah Alexander The Great atau Alexander Agung.

Menurut catatan sejarah, Alexander Agung yang berasal dari Kerajaan Makedonia berhasil menaklukkan wilayah Semenanjung Balkan, Mesir, hingga wilayah yang kini menjadi Pakistan.

Menariknya, ia berhasil menaklukkan wilayah seluas itu pada usia 32 tahun. Namun, kisahnya yang legendaris tak berhasil membawa dirinya secara fisik ke masyarakat modern.

Diketahui, pada 323 SM, Alexander Agung meninggal di Babilonia dan kerajaannya runtuh begitu saja. Dokumen sejarah menunjukkan salah satu jenderalnya membawa jenazahnya kembali ke Mesir kuno dua tahun kemudian dan jenazahnya disimpan di kota Memphis, sementara sebuah makam dibangun untuknya di Alexandria.

Namun akhirnya, tidak ada yang mengetahui secara pasti di mana letak makam Alexander Agung tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa istana itu tenggelam di bawah ombak, karena dibangun di “Distrik Istana” yang kini terendam.

3. Stonehenge
Stonehenge menjadi salah satu bangunan prasejarah paling ikonik di dunia. Bangunan ini dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu, bahkan sebelum Inggris memasuki Zaman Perunggu.

Setelah dipelajari selama berabad-abad, sebagian besar peneliti berpendapat bahwa Stonehenge berfungsi sebagai situs pemakaman.

Meski begitu, rahasia lain Stonehenge masih sulit dipahami, karena kemungkinan melibatkan hal yang berkaitan dengan keagamaan, seremonial, astronomi, dan terapeutik.

4. Garis Nazca

Penemuan Puluhan Garis Nazca Baru di Peru pada 2022 Foto: Yamagata University/Handout via REUTERS
Peradaban pra-Inca di Peru menjadi salah satu peradaban tertua di dunia. Peradaban ini berasal dari 2.000 tahun yang lalu.

Salah satu peninggalan ikoniknya, yakni ukiran serangkaian gambar besar di dataran pantai kering Peru yang dikenal sebagai Garis Nazca. Sebagian besar geoglyph ini masih belum diketahui hingga pesawat mulai terbang di atas wilayah tersebut pada 1930-an.

Sampai saat ini, lebih dari 1.000 desain Nazca telah ditemukan. Sebagian besar berbentuk garis lurus, berbentuk geometris, dari trapesium hingga spiral, sementara yang lain menggambarkan hewan dan tumbuhan, termasuk laba-laba, burung kolibri, monyet, paus.

Meski begitu, para peneliti masih belum memahami tujuannya. Salah satu hipotesis terkemuka mengaitkannya dengan ritual air.

5. Di Mana Makam Cleopatra?
Cleopatra adalah ratu ikonik dari peradaban Mesir kuno. Kematiannya, menjadi misteri lantaran makamnya belum ditemukan.

Para penulis kuno mengklaim bahwa Cleopatra VII dan kekasihnya, Mark Antony, dikuburkan bersama di sebuah makam setelah kematian mereka pada tahun 30 SM.

Meski banyak peninggalan peradaban Mesir kuno yang ditemukan, sampai saat ini, belum ada bukti lokasi makam Cleopatra. Para arkeolog telah mencatat bahwa meskipun makam Cleopatra masih bertahan hingga hari ini, makam tersebut mungkin telah dijarah secara besar-besaran dan tidak dapat diidentifikasi.

6. Jack the Ripper
Di London, terdapat cerita legendaris seorang pembunuh bernama Jack the Ripper pada 1888. Dia setidaknya membunuh lima wanita dengan memutilasi tubuh mereka.

Sejumlah surat, yang diduga dari Ripper, dikirim ke polisi untuk mengejek upaya petugas menemukan Ripper. Namun, apakah tulisan itu benar-benar ditulis oleh Ripper masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti.

Di sisi lain, nama “Jack the Ripper” sendiri juga berasal dari surat-surat ini. Selama bertahun-tahun, Ripper tidak pernah ditemukan. Selama itu juga, lusinan orang telah ditangkap karena dikira sebagai Ripper.

7. Benarkah Gunung Everest Sudah Didaki pada 1924?

Potongan tubuh Irvine ditemukan di Gunung Everest Foto: (Jimmy Chin/AP/Mount Everest Foundation/Royal Geographical Society via Getty Images/Tangkapan Layar)
Sejarah mencatat bahwa orang pertama yang terverifikasi mencapai puncak Gunung Everest adalah Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Mereka mencapai puncak pada 29 Mei 1953.

Namun, sebuah penemuan mayat di Everest meragukan klaim orang pertama tersebut. Sebab pada 1924, pendaki gunung Inggris Andrew Comyn “Sandy” Irvine dan George Mallory ditemukan meninggal di Gunung Everest.

Pada 1999, pendaki Conrad Anker menemukan tubuh Mallory di ketinggian hampir 8.229 meter, di atas gunung setinggi 8.849 meter tersebut.

Atas penemuan itu, muncul spekulasi apakah pendaki Inggris tersebut berhasil mencapai puncak sebelum meninggal atau tidak.