Medan – Rumah atau gedung kosong sering dikaitkan dengan misteri atau sebagai hunian makhluk gaib. Kondisi kosong ini ada banyak faktor mulai dari ditinggal penghuninya untuk pindah ke tempat lain, kebangkrutan, maupun sengketa.
Nah, Kota Medan punya beberapa lokasi gedung kosong yang sering jadi perbincangan masyarakat lantaran memiliki suasana yang mencekam dan tak jarang mengaitkan dengan hal mistis. Beberapa gedung bahkan sudah ditinggal penghuninya selama puluhan tahun.
Berikut deretan gedung angker dan terbengkalai di Kota Medan, di antaranya:
1. Gedung Kuning Jalan Adam Malik
Gedung kuning megah di Jalan Adam Malik Medan bak jadi misteri. Bahkan, banyak warga yang menjadikan lokasi ini tempat uji nyali. Gedung ini terletak tak jauh dari Simpang Gelugur dan jembatan yang baru direvitalisasi Pemko Medan.
Walaupun tampak tak terawat, bangunan ini tampak berdiri kokoh dengan memiliki lantai yang menjulang ke atas. Di sekitar bangunan tersebut tampak pedagang bunga yang berjualan.
Nah, detikers tak dapat memasuki gedung kuning sembarangan lantaran sekitaran bangunan ini ditutup seng dan dikunci.
Beberapa warga Medan mengaku penasaran dengan gedung ini padahal sering melintasi Jalan Adam Malik. “Sering lah lewat sini kalau kerja, kalau dulu penasaran ini gedung apa kok besar kali tapi kok enggak ada yang menempati,” ungkap Karina kepada detikSumut.
Karina pun mendengar desas-desus kalau gedung tua ini dulunya sempat mau dijadikan gedung kremasi. “Katanya udah puluhan tahun gedung ini enggak dilanjuti, dulunya mau jadi tempat kremasi orang mati tapi enggak dikasih warga, tapi enggak tahu lah betul enggaknya,” ujarnya.
Kosong selama puluhan tahun, gedung ini sering jadi tempat konten kreator untuk uji nyali, hal ini terlihat dari banyaknya video yang diunggah di sosial media. Para netizen pun berbagi cerita tentang pengalaman horornya saat melintasi gedung yang diduga sudah mangkrak selama 25 tahun lalu.
2. Gedung Bergaya Eropa Jalan S Parman
Gedung mewah di Jalan S Parman Medan bak jadi misteri hingga saat ini. Banyak pengendara melintas yang sekilas melirik ke arah gedung tersebut.
Gedung ini berada di Persimpangan Jalan S Parman Medan dan Jalan Kejaksaan Medan. Gedung bercat coklat ini memiliki desain megah bergaya Eropa klasik. Ada begitu banyak jendela tinggi berwarna emas yang diselingi pilar coklat yang menjulang tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun, bangunan megah ini dibangun sejak awal tahun 2000-an namun hingga belasan tahun kemudian belum diketahui fungsi bangunan tersebut.
Banyak juga warga yang melintasi bangunan tersebut terkesima dengan konsep dan desain mewah yang begitu mencolok di antara bangunan sekitarnya.
3. Gedung Jalan SM Raja Medan
detikers pasti tidak asing dengan gedung megah menjulang di Jalan Sisingamangara Medan ini. Kabarnya, gedung ini sudah terbengkalai lebih dari 20 tahun lalu. Bangunan terbengkalai ini berdiri kokoh menjulang dengan eksterior yang bergaya klasik.
Setiap sudut dari bangunan megah terbengkalai ini memiliki bentuk yang unik dengan adanya desain bak bentuk melingkar dengan hiasan yang mengelilinginya. Sementara itu, bangunan ini hanya bercat semen tanpa ada cat gedung yang membuat kesan gedung ini terbengkalai.
Namun begitu, tak jarang banyak warga yang pernah melintasi bangunan tersebut cukup penasaran terkait kejelasan bangunan tersebut. Beberapa di antaranya banyak menyangka bangunan tersebut akan dijadikan mal hingga hotel.
Tak hanya itu, banyak juga masyarakat yang mengaitkan dengan kisah mistis. “Dulu di situ ada korban jatuh dari lantai 7 waktu perbaiki lift makanya tidak dilanjutkan lagi, katanya minta tumbal,” kata Teuku, warga Medan.
4. Rumah Keong Kecamatan Medan Perjuangan
Potret kondisi penampakan rumah keong di Medan (Kartika/detikSumut)
detikers pernah dengar kisah Rumah Keong? Ya, rumah ini sempat jadi bahan perbincangan saat awal tahun 2000-an. Warga setempat bahkan dari luar, saat itu berbondong mencari rumah yang konon berhantu ini.
Lokasinya terletak di Jalan Kesehatan, Kecamatan Medan Perjuangan, hanya berjarak kurang lebih 100-150 meter dari Puskesmas Sentosa Baru.
Dilihat dari luar, rumah keong ini memiliki bentuk unik dengan atap yang melengkung dari ujung ke ujung, persis seperti cangkang keong. Tak seperti rumah pada umumnya beratap genteng, atap rumah keong tampak kokoh menggunakan atap dengan semen beton.
Sayang sekali, ilalang yang tumbuh liar memperlihatkan kondisi rumah yang terbengkalai. Tingginya semak belukar ini hampir menutupi atap dan dinding rumah keong ini. Kaca nako jendela sebagian besar sudah banyak yang hilang, sebagian lagi tertutupi debu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rumah ini dibangun pada tahun 1975, namun, sudah lebih dari 30 tahun rumah ini terbengkalai. Diketahui, pemilik rumah keong ini merupakan pendiri salah satu media tertua di Sumut. Lingkungan yang sepi, ditambah kondisi rumah yang dibiarkan kosong terbengkalai, ternyata rumah ini sering jadi objek uji nyali.
5. Gedung eks Bandara Polonia
Eks Bandara Polonia Medan masih kokoh berdiri walaupun sudah dinonaktifkan sebagai bandara publik. Area ini kini digunakan sebagai Pangkalan Udara Soewondo yang dikelola TNI AU.
Berdasarkan pantauan detikSumut, area teras bandara tampak kosong dengan pintu yang dipalang oleh besi panjang. Sementara itu, tampak asbes atap yang sudah lapuk dan jebol. Tak heran, sejak tahun 2013, eks Bandara Polonia Medan tak lagi beroperasi.
Namun begitu, kondisi cat gedung tersebut masih tampak terjaga dengan dominasi warna hijau, putih, dan kuning, identik dengan warna khas suku Melayu.
Dibalik kejayaan eks Bandara Polonia Medan, ternyata eks bandara ini punya sejarah panjang ketika dibangun pada masa kolonial Belanda.
Dikutip dari jurnal skripsi Universitas Negeri Medan berjudul Sejarah Perkembangan Polonia sebagai Bandar Udara di Medan, saat itu Medan terus menunjukan kemajuan dan keterbukaan memberi citra yang cukup positif khususnya di luar Hindia Belanda, sehingga memancing bangsawan-bangsawan Belanda untuk membuka usaha mereka di kota Medan.
Salah satunya adalah Van der Hoop, Ia tertarik untuk menerbangkan Pesawat fokker miliknya dari Eropa ke Kota Medan. Padahal Kota Medan pada saat itu belum memiliki lapangan terbang, sehingga dibukalah landasan darurat di dekat konsesi perkebunan Polonia, dan itu menjadi pembuka lembaran pertama sejarah Medan dalam dunia penerbangan.
Sebelum menjadi bandara Kota Medan, kawasan ini diketahui merupakan lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Baron Mishalsky.
Pada tahun 1872 membuka konsesi perkebunan tembakau dan memberi nama tanah konsesinya itu “Polonia” yaitu nama latin dari tanah kelahirannya yang berasal dari Polandia.
Kondisi gedung eks RS Permata Bunda di Jalan Sisingamangaraja No 7 Medan. (Kartika Sari/detikSumut)
Rumah Sakit Permata Bunda tampak terbengkalai ditinggal pemiliknya. Padahal RS ini sempat berjaya dan menjadi favorit warga Medan. Eks rumah sakit ini terletak di Jalan Sisingamangaraja No 7 Medan. Lokasinya tak jauh dari menara air PDAM Tirtanadi.
Kondisi bangunan juga tampak cukup memprihatinkan dari luar. Ada banyak coretan di dinding yang catnya sudah mengelupas. Selain itu, kondisi asbes gedung tersebut juga banyak yang sudah jebol terkikis air hujan.
Sementara itu, banyak rumput hingga pohon liar menjulang di atas atap eks rumah sakit tersebut. Dari luar, tampak beberapa tukang becak sedang beristirahat di teras gedung.
Kondisi ini jauh berbeda saat masa berjayanya Rumah Sakit Permata Bunda Medan ini. Beroperasi sejak tahun 1988 silam, eks RS Permata Bunda Medan ini banyak dikenang oleh warga Medan, terlebih yang pernah menerima layanan di rumah sakit tersebut.
Leave a Reply