Pasuruan – Bangunan bekas RSUD Bangil, di Jalan dr Soetomo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dikenal tak terawat dan usang. Aura menyeramkan muncul saat memasuki kompleks bangunan tua yang berada di tengah kota ini. Konon, gedung-gedung di kompleks ini jadi sarang lelembut.
Kondisi gedung yang usang kontras dengan bangunan yang ada di sekitarnya. Di depan gedung bekas RSUD Bangil, ini merupakan jalur pantura. Di seberangnya berdiri Mako Polres Pasuruan. Di sisi belakang atau utara jalan lingkar utara. Di sebelah barat Gedung Pengadilan Negeri (PN) sedangkan di sebelah timurnya perkampungan.
Gedung tersebut sudah berdiri sejak 1913. Dan sejak tahun 1981 kawasan ini dimanfaatkan sebagai RSUD Bangil, namun pada tahun 2013, RSUD Bangil resmi pindah ke gedung baru di Desa Raci.
Sejak saat itu kompleks ini dimanfaatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Antara lain Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Keluarga Berencana (KB), UPT Pemadam Kebakaran (Damkar), Palang Merah Indonesia (PMI) hingga terakhir Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Lazimnya rumah sakit, tempat ini memiliki gedung layanan poli kesehatan, gedung kedaruratan hingga gedung untuk kamar mayat. Gedung bekas kamar mayat masih ada hingga sekarang dan disebut-sebut jadi sarang makhluk gaib. Sejumlah petugas yang berjaga hingga warga sekitar menjadi saksi penampakannya.
“Beberapa kali saya menyaksikan kehadiran makhluk gaib,” kata Akhmad Aldi, salah satu pegawai DLH di lokasi, Rabu (6/10/2021).
Saat ini kompleks bangunan angker ini dimanfaatkan untuk menyimpan aset DLH. Aldi bertugas malam menjaga aset-aset tersebut.
“Awal-awal kerja pernah ada sosok tinggi besar, menurut saya genderuwo. Saya kabur lari karena kaget,” kata dia.
Aldi juga mengaku sering ‘digoda’ makhluk gaib. Saat melihat televisi, tiba-tiba nyala dan mati. “Tidak hanya sekali. Tapi berulang kali,” ungkapnya.
Keangkeran kompleks bangunan bekas rumah sakit ini juga disampaikan warga sekitar. Menurut warga di lokasi ini sering muncul penampakan makhluk astral.
“Kalau penampakan sangat sering. Warga sudah sering ‘diketoki’,” ujar Rohman (42), salah satu warga.
Syahroni, warga lain mengatakan warga sekitar menyebut gedung-gedung bekas RSUD Bangil itu sudah menjadi sarang lelembut.
“Malam hari lewat depannya saja merinding. Kalau warga bilang itu sarangnya lelembut. Tempat bermainnya,” ujar pria 40 tahun ini.
Leave a Reply