Badung – Sumber mata air menjadi daya tarik bagi wisatawan atau pengunjung yang hendak bersembahyang di Pura Pantai Geger, yang terletak di Nusa Dua, kabupaten Badung, Bali
Penelusuran detikBali di lokasi Rabu 18 Mei 2022 suasana angker dan mistis sangat kental terasa di area sekitar lokasi penemuan sumber mata air yang berada persis di pinggir pantai Pura Geger.
Lokasi mata air ini tepat berada di pinggir pantai.
Ya, pura Pantai Geger memang sangat jarang dikunjungi wisatawan. Adapun yang datang ke lokasi wisata ini kebanyakan pemedek dan warga yang hendak bersembahyang.
Wisatawan asing hanya segelintir orang. Mereka biasanya datang untuk melakukan olahraga surfing.
Sebelumnya, viral di media sosial diduga sumber mata air. detikBali pun menelusuri kebenarannya dan kabar itu benar adanya.
Tidak jauh dari Pura terdapat mata air yang menurut kepercayaan masyarakat adat setempat sudah ada sejak dahulu kala.
Ketut Budiarta, warga Pemenge, Nusa Dua Badung yang hendak bersembahyang di pura dekat lokasi mata Tirta (air) mengaku, sumber mata air tersebut sudah ada sebelum dirinya lahir.
“Tapi baru viral beberapa waktu inikan, sesungguhnya sumber mata air ini sudah ada sebelum saya lahir,” terangnya kepada detikBali Rabu 18 Mei 2022 ditemui di lokasi.
Menurutnya, sumber mata air tersebut tidak sembarangan orang dapat melihat dan hanya orang yang “berjodoh” atau orang yang sudah mewinten (diupacarai khusus) saja yang dapat melihatnya.
“Biasanya pas purnama itu momennya bagus, tapi harus saat surut biasanya sore hari pukul 16.00 wita surut dan kita bisa melihat tapi tidak semua orang dapat melihat yang memiliki Wahyu saja yang dapat melihat,” terangnya.
Selain itu, katanya sumber mata air tersebut sering digunakan warga yang bersembahyang untuk melukat dan sebagai obat.
Tidak jauh dari sumber mata air terdapat sumur yang katanya sering digunakan untuk obat juga. Sayangnya akses menuju kesana sangat sulit dan nampak angker, menurutnya tidak semua dapat menuju ke lokasi sumur karena terjalnya area.
Jero Mangku Rapi yang ditemui di lokasi mengatakan sumber mata air itu menjadi berkah tersendiri bagi warga adat setempat.
“Ya sejak dahulu sudah ada dan menurut kepercayaan nenek moyang itu bisa untuk pengobatan biasanya orang-orang datang untuk melukat,” terangnya.
Sayangnya saat detikBali datang kondisi air laut sedang pasang dan bagi Anda yang ingin menemukan mata air ini ia mengimbau untuk datang di jam-jam tertentu seperti pukul 05.00 wita dini hari dan sore pukul 16.00 wita.
“Karena di jam itu air sedang surut jadi bisa melihat langsung, namun tidak semua bisa melihat yang berjodoh saja,” pungkasnya.
Leave a Reply