Surabaya – Selama 10 bulan di tahun 2021, tiga anak tenggelam di Kalimas, Surabaya. Rata-rata, yang tenggelam di Kalimas ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Rupanya, Kalimas sarat akan sejarah berdirinya Kota Surabaya. Dinamakan Kalimas atau Sungai Mas tahun 1612-1625 karena pelayaran di sepanjang sungai membawa barang-barang berharga. Saat zaman VOC, Kalimas merupakan urat nadi perdagangan di Surabaya yang mendukung perkembangan kota.
Di masa Kerajaan Majapahit, sungai ini kerap dilalui kapal-kapal saudagar asing. Bahkan, mereka kerap menggelar perjamuan di tengah Kalimas dan membuang perabotan-perabotan terbuat dari emas ke sungai, hingga dijuluki dengan sebutan Kalimas.
Selain menjadi tempat rekreasi dan situs sejarah, banyaknya korban tenggelam di Kalimas ini juga dikaitkan dengan hal mistis. Tak sedikit warga yang beranggapan para korban tenggelam tiap tahun merupakan ulah dari penunggu sungai tersebut.
Dari cerita turun-temurun, dikisahkan pertarungan ikan Sura dan Baya untuk merebutkan kekuasaan. Hingga kini, Kalimas, Wonokromo, Jagir, dan Sungai Brantas masih diyakini dihuni buaya-buaya penguasa sungai.
Jika dilihat dari mata dunia lain, terdapat sosok perempuan yang menjaga tempat tersebut. Tepatnya di sepanjang Kalimas area Plaza Surabaya hingga Taman Prestasi.
Leave a Reply