Dengan kepala yang besar, mata putih, gigi-gigi kecil yang tajam, dan antena yang bisa menyala; anglerfish atau Lophiiformes jelas bukan ikan tercantik di lautan. Namun, keunikannya menarik perhatian para ahli biologi di seluruh dunia.
Sayangnya, ikan ini sangat sulit ditemukan dalam keadaan hidup di lingkungan alami mereka karena berada jauh di bawah permukaan air laut.
Oleh karena itu, ketika Kirsten dan Joachim Jakobsen berhasil mengabadikan perkawinan ikan anglerfish; para peneliti pun bersuka ria.
Pasangan suami istri Jakobsen ini sedang ditugaskan oleh Rebikoff-Niggeler Foundation untuk mengeksplorasi Azores, kepulauan di Samudra Atlantik yang merupakan wilayah otonomi Portugal, ketika mendapati seekor anglerfish betina sedang berenang pada kedalaman 800 meter. Di perutnya, terlihat juga seekor ikan anglerfish jantan kerdil.
Setelah mendapat rekaman dengan durasi setengah jam, pasangan Jakobsen kemudian mengirimkannya kepada Ted Pietsch, seorang peneliti ikan laut dalam di University of Washington, untuk dikonfirmasi.
Diwawancarai oleh Science Magazine, Kamis (22/3/2018), Pietsch yang mengidentifikasikan anglerfish tersebut sebagai spesies Caulophryne jordani berkata bahwa ini adalah video pertama di dunia yang menampilkan perkawinan anglerfish.
Selama ini, kebanyakan informasi yang didapat oleh para peneliti mengenai ikan misterius tersebut berasal dari bangkai yang terjaring.
“Jadi Anda bisa membayangkan betapa langka dan pentingnya temuan ini. Ini sangat mengejutkanku,” kata Pietsch.
Dalam video Jakobsen, sepasang ikan anglerfish ini terlihat telah bersatu dalam parasitisme seksual, istilah para peneliti untuk menjelaskan perilaku pejantan yang mendapatkan perlindungan dan nutrisi dari betina dengan selalu menyediakan spermanya sebagai bayaran.
Dalam kasus anglerfish, pejantan yang menemukan pasangannya akan menggigit betina dan masuk ke jaringan tubuhnya. Dia kemudian akan hidup secara permanen dalam keadaan menyatu dengan betina dan mengambil nutrisi dari jaringan darah.
Ketika sang betina mati, anglerfish jantan yang menjadi parasitnya juga akan ikut mati, seperti yang terlihat pada bangkai-bangkai anglerfish yang pernah diteliti.
Selain perkawinan anglerfish, temuan penting lainnya yang didapat dari video Jakobsen oleh para peneliti adalah pencahayaan filamen dan sirip Caulophryne jordani.
Selama ini, para peneliti mengira bahwa satu-satunya bagian tubuh anglerfish yang bercahaya hanyalah antena di kepalanya yang digunakan untuk menarik mangsa. Namun, video menampilkan bahwa flamen dan sirip Caulophryne jordani juga mengeluarkan cahaya.
Pietsch menduga bahwa cahaya itu bersifat bioluminesensi atau diproduksi oleh hewan itu sendiri. Namun, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah bagian tubuh tersebut benar-benar bercahaya atau sekadar memantulkan cahaya yang ada.
Related Keyword:
Leave a Reply