Plain of Jars adalah salah satu situs prasejarah yang menjadi andalan pariwisata Laos. Tempat ini sama misteriusnya dengan situs prasejarah macam Stonehenge dan Chichen Itza. Tetapi popularitasnya masih kalah jauh dengan dua tempat yang disebut sebelumnya. Plain of Jars dalam bahasa Indonesia berarti ‘dataran guci/kendi’. Situs ini terletak di Dataran Xieng Khouang, Laos. Sesuai dengan namanya, Plain of Jars dipenuhi ribuan guci batu berbagai ukuran dengan posisi setengah tertimbun di dalam tanah.
Baca Juga: Situs Togel Casino
Menurut Atlas Obscura, setidaknya ada 90 lokasi di Xieng Khouang yang dipenuhi guci batu seperti ini. Setiap lokasi biasanya memuat 1 sampai 400 guci. Sampai saat ini belum berhasil diketahui apa kegunaan guci tersebut. Guci-guci raksasa tersebut umumnya memiliki tinggi satu meter dan diameter 3 meter.
Baca Juga: Update seputaran otomotif terbaru
Hampir semua guci batu di Plain of Jars tidak dihiasi ornamen apapun. Hanya satu buah guci di Situs 1, situs Plain of Jars pertama yang ditemukan, yang dihiasi dengan gambar manusia. Gambar tersebut diukir di bagian dalam guci.
Ukiran yang bentuknya menyerupai manusia sedang berlutut dengan kedua lengan terentang ke atas ini memiliki banyak kesamaan dengan lukisan di prasejarah pada dinding batu yang ditemukan di Huashan, Guangxi, China. Jika kedua lukisan tersebut memang dibuat pada masa yang sama, make diperkirakan guci-guci di Plain of Jars dibuat antara tahun 500 SM-200 M.
Kunjungi: Tempat destinasi liburan asik bersama keluarga
Dataran Plain of Jars pernah menjadi medan pertempuran ketika berlangsungnya Perang Indochina. Tempat itu pernah dibom beberapa kali. Untungnya sebagian besar guci di Plain of Jars berhasil selamat dari serangan bom tersebut. Warga setempat, seperti dikutip Ezine Articles percaya kalau situs itu berhasil selamat karena dilindungi oleh pasukan jin yang menghuni area Plain of Jars.
Tak ada yang tahu kebudayaan kuno mana yang membuat guci-guci ini. Tak danya bukti tertulis menyebabkan penelitian terhadap situs yang diperkirakan berasal dari Zaman Besi ini sulit dilakukan. Menurut Lonely Planet, satu-satunya sumber cerita yang bisa didapatkan adalah legenda setempat yang menyebutkan bahwa guci-guci tersebut merupakan tempat penyimpanan arak beras yang dipersiapkan oleh warga untuk merayakan jatuhnya pemimpin lalim yang menguasai daerah tersebut oleh seorang pahlawan bernama Khun Jeuam.
Baca Juga: Seputaran gadged Terbaru dan canggih
Lebih jauh lagi, guci tersebut dikabarkan terbuat dari campuran kulit kerbau, air, pasir, dan tebu yang dibakar pada oven batu kuno. Tetapi hasil penelitian para arkeolog menunjukkan kalau guci-guci tersebut dibuat dari batu utuh.
Related Keyword:
Leave a Reply